Sabtu, 22 September 2012

laporan kimia karbohidrat


BAB I
PENDAHULUAN
              Karbohidrat merupakan bahan bakar, fungsi materi pembangun, sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia. Manusia yang aktif memerlukan banyak karbohidrat, namun kelebihan karbohidrat akan disimpan sebagai glikogen dan asam lemak. Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida, gula tunggal yang juga dikenal sebagai gula sederhana. Disakarida adalah gula ganda, yang terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi. Karbohidrat yang merupakan makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari banyak gula.
              Tujuan praktikum kali ini dengan materi karbohidrat adalah untuk mengetahui sifat umum dan sifat khusus dari karbohidrat, serta sifat fisik dan sifat kimia pada karbohidrat. Sifat fisik terdiri dari uji kelarutan (larut atau endap), sedangkan sifat kimia terdiri uji fehling (merah bata atau tetap), uji molish (cincin ungu-violet atau tetap), uji benedict (merah bata atau tetap), dan uji asam pikrat (merah atau tetap).
              Manfaat praktikum karbohidrat, supaya dapat mengenal dan mengetahui secara langsung dan nyata, jenis makanan dan minuman yang terdapat kandungan karbohidrat, khususnya pada bahan glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, kanji, sirup 2%, dan madu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.        Pengertian Karbohidrat
              Tiga bahan makanan pokok yang digunakan oleh manusia dan binatang adalah lemak, protein, dan karbohidrat. Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur : C, H, dan O, terutama terdapat di dalam tumbuh – tumbuhan yaitu kira - kira 75%, di samping itu bagian yang padatpun dari tanaman – tanaman tersusun dari zat ini. Dinamakan karbohidrat karena senyawa – senyawa ini sebagai hidrat dari karbon, dalam senyawa tersebut perbandingan antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air. Jadi, C6H12O6 dapat ditulis C6(H2O)6, C12H22O11, sebagai C12(H2O)11 dan seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai CnH2nOn atau Cn(H2O)n. Karbohidrat merupakan zat yang mempunyai sifat aktif optik, sedangkan gliseraldehid (HOCH2-CHOH-CHO) adalah merupakan induk karbohidrat (Sastrohamidjojo, 2005).
              Menurut Pallardy (2007) karbohidrat merupakan sesuatu yang istimewa atau spesial karena karbohidrat adalah produk fotosintesis yang banyak ditemukan pada tumbuhan yang melaksanakan sistem sintesis. Karbohidrat merupakan bagian paling penting dalam tumbuhan berkayu.
              Menurut Campbell (2009) nama karbohidrat sama dengan kelas molekul-molekul yang terdiri dari molekul gula halus atau kecil dilarutkan ke dalam “soft drinks” menjadi polisakarida, menjadi molekul - molekul pati atau amilum yang dikomsumsi manusia di dalam pasta dan kentang – kentang.
2.2.        Klasifikasi Karbohidrat
              Karbohidrat dibagi menjadi beberapa kelas atau golongan sesuai dengan sifat – sifatnya terhadap zat – zat penghidrolisis. Karbohidrat atau gula dibagi menjadi empat kelas pokok, yaitu :

2.2.1.     Monosakarida ( Gula Sederhana )
              Monosakarida merupakan senyawa – senyawa yang mengandung lima dan enam atom karbon. Karbohidrat yang mengandung 6 karbon disebut heksosa. Gula yang mengandung 5 karbon disebut pentosa. Monosakarida dibagi lebih lanjut dalam osa sesuai dengan jumlah atom C dalam molekul, jadi diosa mempunyai 2 atom C, triosa mempunyai 3 atom C, dan seterusnya. Monosakarida tak terhidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana lagi, tetapi mereka merupakan hasil hidrolisis dari tiga kelas yang lain.
Kebanyakan gula sederhana adalah merupakan polihidroksi aldehida yang disebut aldosa dan polihidroksida keton yang disebut ketosa. Dengan penggabungan pengertian – pengertian ini kita mendapatkan nama – nama seperti: aldo pentosa (gula yang mengandung gugus aldehida dengan lima karbon), ketotetrosa (gula yang mengandung gugus keton dengan empat karbon). Monosakarida adalah senyawa tak berwarna dan kebanyakan mempunyai rasa manis dan berbentuk kristal (Sastrohamidjojo, 2005).
              Monosakarida merupakan bahasa dari bahasa Yunani monos berarti “tunggal” dan sacchar berarti gula. Umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan kelipatan CH2O (Campbell, 2002).
2.2.2.     Oligosakarida atau Disakarida ( oligos = sedikit, beberapa )
              Oligosakarida atau disakarida merupakan senyawa berisi dua atau lebih gula sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida atau gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua gula digabungkan diperoleh disakarida, bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan bersama – sama gula ini disebut ikatan glikosida. Seperti halnya monosakarida, senyawa ini larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan praktis tak larut dalam eter dan pelarut organik non-polar. Disakarida terhidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida, yang mungkin dapat sama atau berbeda (Sastrohamidjojo, 2005).
              Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi (Campbell, 2002).

2.2.3.     Polisakarida
              Polisakarida merupakan dimana di dalamnya terikat lebih dari satu gula sederhana yang dihubungkan dalam ikatan glikosida. Oligosakarida merupakan polisakarida yang sederhana di mana mengandung beberapa satuan gula, namun demikian antara oligosakarida dan polisakarida tak ada batas yang tegas. Polisakarida meliputi : pati, selulosa, dan dekstrin, merupakan substan yang amorph sebagian besar tak larut dalam air dan tak berasa mempunyai perumusan (C6H10O5)n.H2O atau (C5H8O4)n.H2O, dimana n sangat besar. Bila polisakarida dihidrolisis diperoleh gula – gula : C6 atau C5. Gula tebu ( sukrosa ) bila dihidrolisis menghasilkan dua gugus C6, glukosa, dan fruktosa :
                   C12H22O11 + H2O à C6H12O6 + C6H12O6
                     sukrosa                    glukosa     fruktosa      (Sastrohamidjojo, 2005)
              Polisakarida adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus sampai beberapa ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Beberapa di antara polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya ketika diperlukan akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel. Polisakarida lain berfungsi sebagai materi pembangun ( penyusun ) untuk struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh monomer gulanya dan oleh posisi ikatan glikosidiknya (Campbell, 2002).

2.2.4.     Glikosida
              Glikosida dibedakan dari oligo dan polikosakarida yaitu oleh kenyataan bahwa mereka mengandung molekul bukan gula yang dihubungkan dengan gula oleh ikatan glikosida (Sastrohamidjojo, 2005). Bila antar molekul monosakarida, terutama dalam larutan bereaksi atau molekul monosakarida bereaksi dengan senyawa bukan karbohidrat, maka terbentuklah senyawa glikosida. Glikosida akan terbentuk bila monosakarida bereaksi dengan senyawa lain yang memiliki radikal hidroksil tapi bukan monosakarida (Hawab, 2003).


BAB III
MATERI DAN METODE
              Praktikum Kimia Dasar dengan materi Karbohidrat dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 16 Oktober 2011 pada pukul 07.00 sampai 09.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang.

3.1.              Materi
Alat yang digunakan pratikum kimia dasar dengan materi karbohidrat, yaitu pipet tetes (3 buah), tabung reaksi (10 buah), rak tabung (2 buah), kompor elektrik (1 buah), penangas air, penjepit (3 buah), gelas beker 250 ml, dan gelas beker 1000 ml. Sedangkan bahan yang digunakan pratikum kimia dasar dengan materi karbohidrat, yaitu kertas saring, kertas lakmus, glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, kanji, sirup 2%, madu, larutan iodine, natrium hidroksida 10%, natrium karbonat, etanol 25%, fehling A, fehling B, asam pikrat, HCl pekat, H2SO4 pekat, HNO3 pekat, pereaksi benedict, pereaksi molish, dan pereaksi asam pikrat.

3.2.              Metode
3.2.1.         Uji Kelarutan ( Sifat Fisik )
Metode pertama pratikum karbohidrat uji kelarutan yaitu dengan langkah antara lain yaitu menyiapkan 5 tabung reaksi, memasukkan berturut – turut glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dan kanji sebanyak 10 tetes, mencatat warna dari bentuk fisik karbohidrat tersebut, menambahkan 10 tetes aquades ke setiap tabung reaksi, selanjutnya tutup dengan ibu jari dan gojog dengan baik, membandingkan kelarutan masing – masing karbohidrat dan catat dalam lembar pengamatan.

3.2.2.         Uji Fehling ( Sifat Kimia mereduksi )
Metode kedua pratikum karbohidrat uji fehling yaitu dengan langkah antara lain yaitu menyiapkan 7 tabung reaksi, berturut – turut diisi 10 tetes larutan laktosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, kanji, madu, dan sirup 2%, menambahkan 5 tetes fehling A dan 5 tetes fehling B pada masing – masing tabung reaksi, selanjutnya digojog, menempatkan tabung reaksi tersebut dalam penangas air mendidih selama 10 menit, kemudian amati dan catat perubahan yang terjadi pada lembar pengamatan. Uji positif jika terbentuk endapan merah bata.

3.2.3.         Uji Molish ( Sifat Kimia )
Metode ketiga pratikum karbohidrat uji molish yaitu dengan langkah antara lain yaitu menyiapkan 7 tabung reaksi, memasukkan 10 tetes glukosa kedalam tabung reaksi, menambahkan 5 tetes pereaksi Molish ( 10% α-naftol dalam alkohol ) dan gojog beberapa kali, memiringkan tabung reaksi tersebut, menuangkan dengan hati – hati 15 tetes H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi sampai H2SO4 membentuk suatu lapisan pada bagian bawah, mengamati warna pada bidang batas antara asam dan larutan air. Uji positif jika terbentuk cincin warna ungu ( violet ) pada bidang batas tersebut. Ulangi pengujian ini terhadap larutan fruktosa, laktosa, sukrosa, kanji, madu, sirup 2%.

3.2.4.         Uji Benedict ( Sifat Kimia )
Metode keempat pratikum karbohidrat uji benedict yaitu dengan langkah antara lain yaitu menyiapkan 5 tabung reaksi, memasukkan 10 tetes larutan glukosa ke dalam tabung reaksi, menambahkan 5 tetes pereaksi Benedict dan gojog berulang kali, memanaskan beberapa saat, maka akan terjadi perubahan warna, mengamati dengan teliti dan catat pada lembar pengamatan.  Reaksi positif jika terbentuk endapan warna merah bata. Ulangi pengujian ini terhadap larutan fruktosa, laktosa, kanji, dan sirup 2%.

3.2.5.         Uji Asam Pikrat ( Sifat Kimia )
Metode kelima pratikum karbohidrat uji asam pikrat yaitu dengan langkah antara lain yaitu menyiapkan 5 tabung reaksi, memasukkan 10 tetes glukosa ke dalam tabung reaksi, menambahkan larutan asam pikrat jenuh 5 tetes dan natrium karbonat 5 tetes, memanaskan beberapa saat dan amati perubahan warna yang terjadi. Reaksi positif jika terbentuk warna merah. Ulangi pengujian ini terhadap larutan fruktosa, laktosa, sirup 2%, dan kanji.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.        Uji Kelarutan ( Sifat Fisik )
              Berdasarkan praktikum karbohidrat dengan materi uji kelarutan (sifat fisik) yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil uji kelarutan ( sifat fisik )
Sampel
Warna
Bentuk
Keterangan
Glukosa
Frukosa
Laktosa
Sukrosa
       Kanji
Bening
Bening
Bening
Bening
         Keruh
Larutan
Larutan
Larutan
Larutan
          Suspensi
Larut
Larut
Larut
Larut
            Mengendap
Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2011
              Praktikum karbohidrat dengan materi uji kelarutan digunakan untuk mengetahui sifat fisik kelarutan karbohidrat. Hasil uji menunjukkan bahwa golongan karbohidrat monosakarida ( glukosa dan fruktosa ) dan golongan karbohidrat disakarida ( laktosa dan sukrosa ) menghasilkan bentuk fisik yang larut dan berbentuk larutan. Sedangkan kanji, hasil uji menunjukkan bahwa kanji menghasilkan bentuk fisik suspensi ( padat atau mengendap ). Hal ini sesuai dengan pernyataan Hart (2003) yaitu monosakarida dapat larut dalam air, larutan karbohidrat yang diujikan seperti glukosa, fruktosa, laktosa, dan sukrosa larut dalam air, karena memiliki gugus OH yang bebas sehingga karbohidrat mudah larut dalam air tetapi kanji tidak karena kanji bersifat suspensi dan kanji merupakan polisakarida dengan berat molekul yang tinggi dan bukan monosakarida. Ditambahkan oleh Pallardy (2007) menyatakan bahwa monosakarida merupakan gugus hidroksil.

4.2.        Uji Fehling ( Sifat Kimia mereduksi )
              Berdasarkan praktikum karbohidrat dengan materi uji fehling (sifat kimia mereduksi) yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil uji fehling ( sifat kimia mereduksi )
Sampel
Reaksi (+/-)
Keterangan
Laktosa
Sukrosa
Glukosa
Frukosa
Kanji
Madu
        Sirup 2%
+
-
+
+
-
+
         +
Biru à Merah Bata
Biru à Hijau kekuningan
Biru à Merah Bata
Biru à Merah Bata
Biru à Hijau kebiruan
Biru à Merah Bata
         Biru à Merah Bata
Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2011
Praktikum karbohidrat dengan materi uji fehling (fehling A dan fehling B). Fehling A merupakan larutan CuSO4 dalam air, sedangkan larutan Fehling B merupakan larutan garam K Natartat dan NaOH dalam air.  Digunakan untuk menunjukkan sifat khusus karbohidrat dengan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa, maltosa, dan karbohidrat lainnya). Hasil uji menunjukkan bahwa laktosa, glukosa, fruktosa, madu, dan sirup 2% merupakan gula yang dapat mereduksi larutan fehling dan sebagai karbohidrat pereduksi. Hal ini sesuai pendapat Sastrohamidjojo (2005) menyatakan bahwa golongan karbohidrat monosakarida bereaksi positif terhadap larutan fehling, dimana terdapat kegiatan mereduksi larutan fehling di larutan tersebut.
Hal ini terjadi karena pereaksi fehling akan tereduksi dari Cu2+ menjadi Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O yang meng hasilkan warna merah bata.
2Cu+ + 2OH à Cu2O  +H2O
Hal ini sesuai pendapat Sumardjo (2006) menyatakan bahwa pereaksi fehling akan mengalami reduksi sehingga tembaga bermartabat dua berubah menjadi tembaga bermartabat satu. Pereaksi fehling ditambah karbohidrat, kemudian dipanaskan, akan terjadi perubahan warna dari biru à hijau à kuning à kemerah – merahan dan akhirnya terbentuk endapan merah bata bila jumlah karbohidrat pereduksi banyak.

4.3.        Uji Molish ( Sifat Kimia )
              Berdasarkan praktikum karbohidrat dengan materi uji molish (sifat kimia) yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil uji molish ( sifat kimia )
Sampel
Reaksi (+/-)
Keterangan
Laktosa
Sukrosa
Glukosa
Frukosa
Kanji
Madu
         Sirup 2%
+
+
+
+
-
+
         +
Keruh à Cincin Ungu ( Violet )
Keruh à Cincin Ungu ( Violet )
Keruh à Cincin Ungu ( Violet )
Keruh à Cincin Ungu ( Violet )
Keruh à Keruh ( tetap )
Keruh à Cincin Ungu ( Violet )
          Keruh à Cincin Ungu ( Violet )
Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2011
Praktikum karbohidrat dengan materi uji molish digunakan untuk menunjukkan sifat umum karbohidrat dan menunjukkan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam larutan yang akan diuji. Hasil uji menunjukkan bahwa hampir semua bahan yang diuji adalah memiliki kandungan karbohidrat dan terdapat satu hasil uji yang tidak mengandung karbohidrat di larutan tersebut yaitu kanji. Hal ini sesuai pendapat Sumardjo (2006) menyatakan bahwa warna violet atau ungu terbentuk adanya karbohidrat, serta membentuk senyawa berwarna khusus untuk polisakarida dan disakarida. Pereaksi molish membentuk cincin yaitu pada larutan laktosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, madu, dan sirup 2% menghasilkan cincin berwarna ungu hal ini menunjukkan bahwa uji molish sangat spesifik untuk membuktikan adanya golongan monosakarida, disakarida dan polisakarida pada larutan karbohidrat. Menurut Campbell (2002) bahwa golongan karbohidrat monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa, sedangkan golongan karbohidrat disakarida yaitu sukrosa dan laktosa.

4.4.        Uji Benedict ( Sifat Kimia )
              Berdasarkan praktikum karbohidrat dengan materi uji benedict (sifat kimia) yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil uji benedict ( sifat kimia )
Sampel
Reaksi ( +/- )
Keterangan
Glukosa
Frukosa
Kanji
Laktosa
         Sirup 2%
+
+
-
+
         +
Biru à Merah bata
Biru à Merah bata
Biru à Biru
Biru à Merah bata
         Biru à Merah bata
Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2011
Praktikum karbohidrat dengan materi uji benedict digunakan untuk menunjukkan sifat khusus karbohidrat. Uji benedict juga merupakan modifikasi pereaksi fehling. Hasil uji benedict menunjukkan uji positif ditunjukkan oleh glukosa, fruktosa, laktosa, dan sirup 2%, sedangkan untuk kanji menunjukkan hasil negatif. Hasil uji positif pada benedict adalah endapan berwarna merah bata. Hal ini sesuai pendapat Sumardjo (2006) pemanasan karbohidrat pereduksi dengan pereaksi benedict akan terjadi perubahan warna dari biru à hijau à kuning à kemerah – merahan à dan akhirnya terbentuk endapan merah bata apabila konsentrasi karbohidrat pereduksi cukup tinggi. Seperti halnya pereaksi fehling, dalam reaksi ini, karbohidrat pereduksi akan teroksidasi menjadi asam onat, sedangkan pereaksi benedict ( sebagai Cu++ ) akan tereduksi menjadi kupro oksida. Jadi, dalam uji ini terjadi proses oksidasi dan proses reduksi. Ditambahkan oleh Sunarya (2007) bahwa tes benedict adalah larutan tembaga (II) sulfat, natrium karbonat, dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari tembaga (II) sulfat menjadi ion Cu+, selanjutnya diendapkan sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning, atau merah bata, bergantung pada konsentrasi karbohidrat.

4.5.        Uji Asam Pikrat ( Sifat Kimia )
              Berdasarkan praktikum karbohidrat dengan materi uji asam pikrat (sifat kimia) yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil uji asam pikrat ( sifat kimia )
Sampel
Reaksi ( +/- )
Keterangan
Glukosa
Frukosa
Sirup 2%
Laktosa
         Kanji
+
+
+
+
         -
Kuning à Merah bata
Kuning à Merah bata
Kuning à Merah bata kehitaman
Kuning à Merah bata
          Kuning à Kuning ( tetap )
Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2011
              Praktikum karbohidrat dengan materi uji asam pikrat digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi. Hal ini sesuai pendapat Sumardjo (2006) bahwa uji asam pikrat trinitrofenol atau asam pikrat jenuh dalam suasana basa dapat digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi. Hasil uji positif ditunjukkan oleh glukosa, fruktosa, laktosa, dan sirup 2%, sedangkan hasil uji negatif ditunjukkan oleh kanji, dimana kanji tidak mengalami perubahan warna. Dalam uji asam pikrat, semua monosakarida dan disakarida membentuk warna merah bata, kecuali kanji karena tidak dapat beroksidasi. Hal ini sesuai pendapat Harold (2003) menyatakan bahwa karbohidrat apabila ditambah dengan asam pikrat akan berubah warna merah bata kecuali polisakarida. Ditambahkan oleh Sumardjo (2006) bahwa pada pemanasan, uji asam pikrat mengalami kejadian perubahan warna dari kuning menjadi merah. Diperkuat oleh Sastrohamidjojo (2005) bahwa polisakarida karbohidrat meliputi pati, selulosa, dan dekstrin, merupakan substan amorph sebagian besar tak larut dalam air dan tak berasa mempunyai perumusan yang sangat besar.











BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.        Kesimpulan
              Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa ini bila dihidrolisa. Secara umum terdapat tiga macam karbohidrat berdasarkan hasil hidrolisisnya, yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Didalam dunia hayati, kita dapat mengenal berbagai jenis karbohidrat, baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses metabolisme. Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat, mulai dari yang membedakan jenis-jenis karbohidrat dari yang lain sampai pada yang mampu membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik. Uji reaksi tersebut meliputi Kelarutan, Fehling, Molish, Benedict, dan Asam Pikrat.

5.2.        Saran
              Praktikum kimia dasar karbohidrat, diharapkan dan disarankan untuk berhati – hati saat memanaskan tabung reaksi di penangas air. Karena apabila terdapat kecerobohan pada para praktikan maka resiko yang terjadi dapat ditanggung oleh para praktikan sendiri. Karena praktikum karbohidrat harus memiliki kesabaran ketika memanaskan hingga menunggu warna larutan berubah sesuai dengan tujuan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A. dkk. 2002. Biologi. Jakarta, Erlangga
Campbell, Neil. A. et.al. 2009. Biology Concepts & Connections, San Francisco, Pearson Benjamin Cummings

Harold, H. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta, Erlangga
Hart, L., E. Craine., dan Harold. 2003. Kimia Organik. Jakarta, Erlangga
Hawab, H.M. 2003. Pengatar Biokimia. Malang, Bayumedia Publishing
Pallardy, Stephen G. 2007. Physiology of Woody Plants. United States of America, Academic Press

Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, Lemak, dan Protein. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press

Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta, ESG

Sunarya, Yayan., dan A. Setiabudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung, Setia Purna Inves





















Lampiran 5. Menjawab Pertanyaan Karbohidrat
A.                  Uji Fehling
1.                   Mengapa ada dua karbohidrat yang gagal terhadap uji Fehling ?
Karena kedua larutan itu (sukrosa dan kanji) bukan merupakan  monosakarida.Padahal larutan Fehling merupakan pereaksi peroksidasi yang digunakan untuk uji monosakarida

2.                   Apakah madu menghasilkan uji fehling yang positif ?
Ya, karena warna yang ditimbulkan dari madu adalah merah bata

3.                   Tuliskan struktur karbohidrat yang menyebabkan uji ini positif !
                                                                                              O
                                                                                             
                        CHO                                                        H-C-Na
                            |                                                                  |
                      H-C-OH                                                    OH-C-H
                            |                                                                  |
           OH-C-H     + Cu2+ + NaOH + H2O     OH-C-H    + Cu2O ↓ + H+
                           |                                                                 |
                      H-C-OH                                                     H-C-OH
                            |                                                                  |
                      H-C-OH                                                      H-C-OH
                           |                                                                    |
                       CH2O                                                        CH2OH

4.                   Apakah sirup yang saudara uji positif terhadap uji fehling ?
              Ya, karena terbentuk endapan warna merah bata
5.                   Apakah uji fehling menyatakan bahwa hidrolisa sukrosa terjadi setelah 10 menit? Tunjukkan buktinya!
Ya, uji fehling menyatakan bahwa hidrolisa sukrosa terjadi setelah 10 menit. Buktinya adalah bila dihidrolisis akan menghasilkan glukosa dan fruktosa
                                                          H3O+
C12H22O11 + H2O        à        C6H12O6 + C6H12O6
  Sukrosa                                 Glukosa     Fruktosa
Pada hidrolisis menghasilkan glukosa dan fruktosa. Jadi satuan dasar dari gula telah diketahui, hanya saja berapa banyak satuan gula yang terikat satu sama lain perlu diidentifikasi

B.                  Uji Benedict
1.                   Tuliskan reaksi untuk pengujian larutan maltosa dan laktosa !
Maltosa = Maltosa + benedict kemudian di panaskan menghasilkan endapan merah bata.
Laktosa = Laktosa + benedict kemudian dipanaskan menghasilkan endapan merah bata.

2.                   Apa penyusun pereaksi benedict ?
              Cu2+ dan H2O

3.                   Kesimpulan apa yang dapat saudara ambil dari percobaan di atas ?
Larutan Benedict mengandung unsur Cu ( tembaga ), hal ini dapat diidentifikasi dengan adanya endapan berwarna merah bata pada larutan yang diujikan. Endapan itu merupakan zat sisa dari sebuah reaksi. Endapan akan terbentuk apabila kedua senyawa yang direaksikan memiliki keterkaitan antar molekul lewat gugus fungsionalnya

4.                   Apa yang terjadi baik glukosa yang banyak dan yang sedikit pereaksi Benedict dipanaskan ?
Tetap akan terbentuk endapan berwarna merah bata, hanya saja tingkat kepekatan pereaksi yang lebih banyak itu lebih tinggi dan laju  reaksi berlangsung dengan cepat












C.                  Uji Asam Pikrat
1.                   Tulislan masing-masing reaksi untuk pengujian di atas !
.               CHO                                                    COOH
                    |                                                             |
               H-C-OH                                               H-C-OH
                    |                                                             |
              OH-C-H     +                                    OH-C-H     
                    |                                                           |
               H-C-OH                                               H-C-OH
                    |                                                             |
               H-C-OH                                               H-C-OH
                    |                                                             |
                CH2O                                                 CH2OH
(Glukosa)     (Asam pikrat)             (Asam Glukorat)         (Asam Pikronat)

2.                   Kesimpulan apa yang dapat saudara ambil dari percobaan ini?                                                                                
Larutan yang mengandung karbohidrat, bila diberi asam pikrat dan sodium karbonat dan dipanaskan, akan membentuk larutan berwarna merah.







Lampiran 6. Fotocopy Laporan Sementara Pratikum Karbohidrat
































1 komentar: